Akhir-akhir ini kami mendapat beberapa klien yang memberi job desain rumah tinggal plus-plus, yaitu rumah yang juga dilengkapi dengan tempat untuk melaksanakan tugas profesi maupun tempat usaha. Umumnya mereka berprofesi sebagai dokter, bidan, atau akupunturis yang membutuhkan tempat praktek medis hingga guru SMP yang menyediakan jasa les privat pada murid-muridnya. Permintaan serupa juga datang dari mereka yang berprofesi sebagai entrepreneur alias pengusaha, mulai dari pengusaha server pulsa hingga pedagang retail.
Kalau kami boleh menyebut singkatan, istilah desain rumah demikian adalah RUMHA alias rumah usaha (buat saya sih karena sebutan ini lebih tepat daripada disingkat RUSUH, hehehe..). Definisinya adalah rumah tinggal yang merangkap tempat usaha, baik itu berupa usaha jasa, kantor hingga perdagangan. Semula mereka yang memilih desain ini adalah kalangan entrepreneur dan profesional, namun sekarang mulai meluas pada kalangan umum namun memiliki lokasi yang strategis untuk tempat usaha.
Berkembangnya jenis rumah ini tak bisa lepas dari berkembangnya virus entrepreneur/kewirausahaan sehingga membuka mindset sebagian masyarakat untuk memandang rumah bukan hanya sebagai tempat tinggal namun lebih luas lagi yaitu sebagai tempat mencari penghasilan. Keunggulan dari menbuat usaha di rumah sendiri yang paling utama adalah bebas biaya tranportasi rutin dan bebas kemacetan lalu lintas ke tempat usaha. Tubuh lebih fit saat menjalankan usaha karena tidak banyak terpapar polusi udara di jalan, mental juga lebih fresh lantaran tidak stress akibat terjebak kemacetan lalu lintas. Selain itu mereka bisa tetap dekat dekat keluarga, jadi masih bisa cari duit sambil sesekali berinteraksi dengan keluarga.
Terlebih lagi, harga rumah yang dilengkapi tempat usaha (dengan catatan kondisi bisnisnya berjalan lancar lho!) misalnya rumah kos-kosan mahasiswa yang penuh, rumah plus tempat laundry yang ramai, jelas memiliki nilai finansial lebih tinggi daripada rumah tinggal biasa.
Bila diperinci lebih jauh maka ada beberapa jenis rumah usaha berdasar klasifikasi usaha yaitu :
1.Ruko alias rumah toko, merupakan tipe tertua dan saat ini paling populer di Indonesia.
2.Rukan alias rumah kantor, gabungan rumah tinggal dengan kantor misalnya seorang pengacara/notaris.
3.Rumed alias rumah medika, contohnya rumah tinggal seorang dokter yang juga buka praktek di rumahnya. Tipe rumah ini juga sudah ada sejak jaman baheula.
4.Rutik alias rumah butik, buat ibu-ibu atau mbak-mbak yang hobi fashion atau pandai menjahit, ataupun ingin punya butik sendiri tak ada salahnya memanfaatkan ruangan di rumah buat gerai butik.
5.Rukos alias rumah kos-kosan, nah tipe ini juga lumayan laris terutama di kawasan perguruan tinggi dan perkantoran, umumnya ada di kota-kota besar.
6.Rusus alias rumah kursus, tipe ini adalah peluang usaha buat bapak/ibu guru yang ingin membuka les privat buat murid-murid di rumah.
7.Rulon alias rumah salon, yaitu rumah plus salon entah itu spa, potong rambut atau creambath, pedicure dan semacamnya.
8.Rudang alias rumah gudang, umumnya pedagang besi tua/loakan pasti membuat rumah dengan tipe demikian karena dilengkapi gudang buat menimbang besi tua/barang loak.
9.Selanjutnya silahkan bikin singkatan sendiri.
Jika kebetulan anda memiliki lokasi rumah yang cukup strategis, dekat pusat pertokoan atau dekat dengan kampus perguruan tinggi, mudah diakses, tak ada salahnya memilih desain demikian. Jika anda suka berbisnis, bisa memilih untuk dijalankan sendiri dan jika anda enggan menjalani rumitnya berbisnis tentu saja anda punya opsi untuk disewakan saja. Yang penting kan anda sudah punya lapak yang disewakan supaya dapat penghasilan tambahan, jadi biaya rutin rumah buat bayar rekening listrik/air/telepon/internet bisa tercover dari sewa bulanan, sambil menikmati capital gain dari kenaikan harga tanah/properti tiap tahun.
Sekalipun pada dasarnya sebenarnya anda membuat rumah tinggal, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat rumah usaha yaitu :
1.Aspek desain ruang, yaitu penataan zona wilayah (zoning) kepentingan antara mana yang digunakan sebagai tempat usaha dan mana yang digunakan sebagai tempat tinggal. Rumah tinggal adalah sebuah ruang bersama bagi sebuah keluarga, untuk beristirahat, beribadah, bersantai dan tempat dimana anak-anak tumbuh besar yang jelas memerlukan unsur privasi, kenyamanan dan keakraban. Sebaliknya tempat usaha adalah ruang dimana profesionalisme ditegakkan, produktivitas kerja dipacu, kualitas produk dijaga serta dukungan ketenangan saat bekerja. Kedua zona ini harus memiliki batasan yang tegas untuk menjaga privasi kepentingan masing-masing serta buffer area sebagai ruang transisi untuk menyatukan kedua zona ini pada sebuah bangunan rumah usaha.
2.Aspek teknis, yaitu pemilihan struktur rumah tumbuh yang memungkinkan adanya perubahan ruang tanpa harus membuat renovasi secara radikal dan memerlukan banyak biaya. Terutama sekali jika lahan milik anda sangat terbatas. Mengapa demikian? Menjalankan bisnis adalah ibarat menanam pohon, yang bila sukses akan semakin besar dan memerlukan ruang tambahan. Sebaliknya pula bila gagal, tentu akan mati dengan sendirinya. Siapkan kemungkinan jika suatu bisnis anda makin sukses, saat itu pula ruang rumah tinggal harus dipindah ke lantai 2 tanpa harus banyak membuat struktur penyangga lagi. Ada baiknya jika sejak awal desain pondasi dan kolom sudah disetting untuk desain bangunan 2 lantai, disertai pemberian stek tulangan untuk persiapan balok struktur. Diskusikan hal ini dengan kontraktor anda.
3.Aspek pemilihan fasad, yaitu tampilan muka pada rumah anda. Diskusikan dengan arsitek anda agar rumah usaha anda bisa tampil secara wajar dan homey, tanpa harus terlihat dipaksakan apalagi awut-awutan. Misalnya saja anda seorang pengusaha fashion dan memiliki butik di rumah, alangkah lebih baik jika desain baliho/papan iklan dibuat sedemikian rupa harus merusak tampilan rumah anda.
4.Aspek lingkungan, yaitu bagaimana agar rumah usaha milik anda tidak bertentangan dengan kenyamanan tetangga maupun unsur legalitas dari pemerintah. Misalnya anda berada ditengah lingkungan kampung yang agamis/kolot, tentu kurang tepat jika membuat rumah kos campur putra-putri karena bisa tidak disukai warga kampung. Selain itu jangan lupa dengan aspek perijinan atau HO jika anda hendak membuat usaha yang membutuhkan perijinan khusus semisal apotik dan semacamnya.
5.Aspek lokasi, mungkin hal ini sepele tapi jangan dilupakan. Pilihlah lokasi yang tepat agar anda tidak sia-sia dalam berinvestasi untuk membuat rumah usaha. Misalnya saja, jangan membuat rumah tinggal plus usaha kos-kosan mahasiswa 20 kamar jika di dekat lokasi rumah anda tidak ada kampus perguruan tinggi. Percuma saja, ibarat peribahasa ‘jauh panggang dari api’ alias gak bakal matang itu satenya, padahal anda sudah susah payah bikin sate sama bumbunya…hehehehe..
So, silahkan anda cermati sendiri peluang bagus ini, dan bila ada kesempatan tak ada salahnya untuk menghubungi kami. Anda berminat?(hh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar