Sabtu, 30 Mei 2009

OUR SERVICES

Jasa Desain Arsitektur : Gambar Desain Arsitektur 3D, RAB (Rencana Anggaran Biaya), Renovasi Rumah, Desain Rumah Tinggal, Desain Toko, Desain Restoran, Desain Restaurant, Desain Kantor, Bangun Rumah Tinggal, Desain Rumah Minimalis, Desain Rumah Mungil, Desain Rumah Kecil, Modern, Murah, Sederhana atau Desain Rumah Mewah.

Ragam Gaya (Style) : Minimalis, Modern, Art Deco, Mediteranian, Tropical/Tropis, Traditional, Etnik, Retro.

Desain Interior (Interior Design) : Rumah, Home Interior, Home Accessories, 3D interior, konsep interior, interior warna cat, Wallpaper, kolam ikan, kolam renang, seni interior, pintu, Plafon, Foyer, Kamar/Ruang Tamu, Kamar Anak, Kamar Bermain, Meja Kerja, Meja Makan, Kursi Makan, Ruang Makan, Ruang Tidur, Bedroom, Bath room, Tempat Tidur, Lemari, Almari, Backdrop, Backwall, Sofa, Daybed, Puff, Dapur/Kitchen Set, Pantry, Home Theater.

Kantor (Office) : Ruang Rapat, Ruang Direktur, Ruang Staff, Ruang Reseptionis, Lobby, Ruang Kerja, dan Interior Kantor

Jumat, 08 Mei 2009

I Love Pedestrian Movement

Pulang kantor pukul 19.00 saya dan Henry berjalan kaki dari kawasan Tikala ke pusat kota tepatnya di kawasan Sentrum. Untuk mencapai tujuan akhir itu kami mengambil rute jalan Jenderal Sudirman, Kami membutuhkan waktu kurang lebih tiga puluh menit untuk menyelesaikan misi ini. Kurang kerjaan? bisa dibilang begitu, tapi efek sampingnya selain menyehatkan badan kita dapat menikmati pedestrian kota manado yang semakin "cantik" sambil berdiskusi dengan Hendry, otak nakal saya membayangkan seandainya kita berjalan kaki pada waktu siang hari gimana yach? nyaman gak yach?

Untuk itu saya ingin membahas tentang pedestrian. Karena saya sama sekali belum merasa nyaman jalan kaki di Manado (atau mungkin dibeberapa kota-kota lainnya). Selain memang cuacanya yang sangat panas, Manado juga belum menyediakan pedestrian yang layak. Atau mungkin pemerintah kota Manado belum relah memberikan hak pejalan kaki untuk menikmati trotoar dengan nyaman, padahal saya yakin pejalan kaki itu membayar pajak juga, tapi kenapa pejalan kaki selalu dikesampingkan?



Memang beberapa tahun terakhir ini pemerintah kota sedang giat-giatnya melakukan penanaman pohon peneduh di sepajang koridor kota (semoga niatnya untuk kenyamanan warga kotanya bukan untuk sekedar event WOC dan CTI summit), penertiban kaki lima disepanjang trotoar (khususnya pusat kota). Namun sayang masih banyak trotoar di semenanjung Manado ini yang digunakan untuk tempat parkir kendaraan bermotor atau kalo tidak menjadi pangkalan ojek. Dan belakangan ini trotoar mulai diekpansi dengan dibangunnya beberapa halte bus trans kawanua yang menurut pemerintah kota untuk mengatasi kondisi kota manado yang mulai padat dengan kendaraan bermotor dan lagi-lagi pejalan kaki selalu dikesampingkan, tanya kenapa?.




Mengurangi kemacetan tidaklah cukup dengan memperlebar jalan raya atau membuat jalur trans kawanua, me-manusia-kan pejalan kaki, itulah yang harus dicermati oleh penentu kebijakan...ketidak-nyamanan sebagai pejalan kaki, itu yang membuat individu untuk lebih memilih kenyamanan kendaraan bermesin, daripada terpinggirkan di samping jalan, didera terik, diguyur hujan yang jelas...pejalan kaki juga manusia, yang butuh ruang nyaman untuk berjalan, beristirahat, bernaung dari terik-hujan, berjalan tanpa merasakan udara penuh polutan...dan yang kadang terlupakan, hak untuk menikmati estetika visual di sepanjang jalan yang dilaluinya ...atau kita lebih bangga dengan secara tekun memproduksi hidrokarbon, karbon monoksida dan karbon dioksida

Saya pikir semua orang mau berjalan kaki asalkan pedestriannya seperti ini:
Jenis pohon trambesi yang ditanam di ini persis seperti yang di tanam oleh pemerintah kota Manado, barangkali penempatannya yang beda kalo di Manado pohon ini ditanam mengambil sebagian badan jalan karena ruang untuk pohon itu sendiri "belum" tersedia.
Semoga kita dapat lebih arif dalam melakukan pengembangan kota dengan memikirkan ruang tumbuh untuk pohon itu sendiri. Meminjam kata-kata bijak seorang teman "Saat terbaik menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu, saat terbaik berikutnya adalah SEKARANG" jadi tidak perlu ditunda untuk menanam pohon apalagi dengan sengaja menebang pohon-pohon yang sudah ada di kota kita.
Sebuah pusat perdagangan dengan konsep "Bazaar Street". Dengan konsep seperti ini maka pedestrian yang ada haruslah dibuat nyaman, artistik dan ramah bagi semua pejalan kaki termasuk mereka yang cacat. Saya pikir konsep seperti ini perlu di contoh untuk mengatasi permasalahan kaki lima yang belum terselesaikan sampai sekarang. Semoga kota kita bisa lebih bersahabat dengan pedagang kaki lima. yang perlu digaris bawahi yaitu "konsep yang jelas harus didukung oleh desain yang jelas pula"
Saya bermimpi satu saat nanti kawasan pusat kota kita (pasar 45) bisa seperti ini, Kapan yach?
Saat yang indah bersama teman-teman menikmati pedestriannya Paris Van Java, Bandung...
I'am in Paris  

sambil nyanyikan lagu-nya Louis Armstrong    

I see trees of green........ red roses too
I see em bloom..... for me and for you
And I think to myself....what a wonderful world.
I see skies of blue..... clouds of white
Bright blessed days....dark sacred nights
And I think to myself .....what a wonderful world.
The colors of a rainbow.....so pretty ..in the sky
Are also on the faces.....of people ..going by
I see friends
shaking hands.....sayin.. how do you do
Theyre really sayin......i love you.
I hear babies cry...... I watch them grow
Theyll learn much more.....than Ill never know
And I think to myself .....what a wonderful world
.......Yes I think to myself....... what a wonderful word

Bagaimana dengan kota kita?